Ngobrol Seru Bareng Indari Mastuti, 13 Tahun Indscript Creative 3000% Perempuan Banget!



Assalamu'alaikum Sahabat Diarynovri..

Apakah pernah mendengar tentang  Indscript Creative ?
Bagi teman-teman yang berkecimpung di dunia tulis menulis, pasti tidak asing dengan Indscript  Creative. Termasuk saya, yang seorang blog writer.

Perkenalan saya dengan Indscript Creative, bisa dibilang unik. 
 
Dulu, waktu masih rajin baca koran, rubrik yang saya gemari adalah tulisan dari pembaca. Suatu hari, saya membaca tulisan pembaca di sebuah koran lokal Jawa Timur, tulisan dari seorang ibu dengan keterangan di bawah namanya Anggota Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis.  

"Unik banget nih, namanya.." batin saya. Ibu-Ibu Doyan Nulis, hihhi.. biasanya kan ibu-ibu doyan makan, gitu.. #Eh..itu saya, hehe..

Kekepoan itu akhirnya membawa saya bergabung dengan Facebook Group Ibu-Ibu Doyan Nulis sekitar tahun 2018 yang lalu. Bergabung di IIDN, sedikit banyak saya mengenal sosok yang ada di balik IIDN yaitu Ibu Indari Mastuti. Saya baru ngeh juga jika ternyata beliau adalah orang yang sama yang pernah saya jumpai ketika bergabung dengan komunitas Emak Pintar pada tahun 2016 silam. Ternyata, komunitas IIDN dan Emak Pintar merupakan sister community karena berada dibawah satu bendera yang sama yaitu Indscript Creative

Tidak hanya IIDN dan Emak Pintar, Indscript juga masih punya banyak komunitas lainnya yang semuanya bertujuan untuk memberdayakan kaum perempuan khususnya ibu rumah tangga. She's so inspiring! Makanya, saya sangat excited ketika mendapat kesempatan ngobrol bareng Teh Indari meski hanya online melalui event kumpul blogger IIDN.

Tentang INDSCRIPT CREATIVE

Indscript Creative berdiri tahun 2007. Bermula dari keinginan seorang Indari Mastuti sang founder, atau yang akrab disapa Teh Indari, untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Setelah menikah, beliau memutuskan untuk total berkarir sebagai penulis dan melepaskan karir pekerjaannya di dunia telekomunikasi.


Indari Mastuti


Kala itu Teh Indari menawarkan jasa penulisan seorang diri. Sampai kemudian penerbit menawarkan beliau untuk menulis lebih banyak buku dengan berbagai latar belakang yang tidak beliau kuasai. Kemudian beliau mengajak penulis lain untuk bergabung di Indscript, yaitu Bang Aswi seorang blogger Bandung , kemudian Mas Anton dan Mbak Tati.

Jika biasanya penulis menawarkan naskah penuh kepada penerbit, Indscript hanya menawarkan ratusan judul buku. Tentu saja hal tersebut dipandang aneh, tidak lazim, bahkan sempat ada anggapan akan menjerumuskan penerbit ke dalam transaksi seperti membeli kucing dalam karung. 

Padahal, pola ini justru berhasil membangun agensi naskah menjadi cepat melesat. Dari judul buku yang ditawarkan, penerbit bisa memilih judul buku yang dikehendaki, kemudian agensi akan memberikan outline sesuai judul buku yang dipilih lengkap dengan contoh penulisannya. 

Konsep yang awalnya dipandang sebelah mata ini menjadi sangat menarik untuk penerbit.Sebab meskipun mereka tidak memiliki SDM dalam jumlah besar untuk membuat pracetak buku hingga terbit, Indscript bisa mengakomodir semua kebutuhan itu karena hadir dengan konsep all in one. 

Konsep yang digagas ini membawa Indscript booming sampai kebanjiran order dengan rata-rata pesanan 60-100 buku per bulannya. Namun, konsep ini pun memiliki celah yang akhirnya membuat quality control menurun, hingga akhirnya Indscript harus menangguk kebangkrutan dengan kehilangan banyak pelanggannya. So sad..

Belajar dari kegagalan yang dialami Indscript, Teh Indari mulai menyusun kebijakan-kebijakan untuk menyelamatkan perusahaan. Salah satunya dengan melakukan pemberhentian karyawan dan memilih mereka yang benar-benar qualified untuk bergerak bersama di Indscript Creative

Hal lain yang dilakukan adalah dengan berusaha meraih kembali kepercayaan pelanggan, dengan cara memperbaiki kualitas pelayanan, mengirim permohonan maaf dan memberikan tambahan diskon. Hingga akhirnya Indscript kembali dapat meraih kepercayaan pelanggannya.

Lahirnya Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis

Kualitas seorang Indari semakin teruji. Dalam kondisi keterpurukanpun beliau masih mampu berbuat sesuatu yang positif untuk pemberdayaan kaum perempuan, dengan membidani lahirnya komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis. Berbekal keyakinan, bahwa jika dia mampu sebagai seorang ibu rumah tangga yang produktif menulis, maka ibu-ibu rumah tangga lainnya juga bisa melakukannya. Tanggal 24 mei 2010, menjadi titik awal kiprah IIDN di dunia penulisan. Dengan visi menelurkan penulis-penulis baru di kalangan ibu rumah tangga.

Lahirnya IIDN terasa sebagai pelengkap bagi Teh Indari yang kala itu sedang berusaha bangkit dari keterpurukan. Jiwanya terasa semakin terisi ketika bertemu sesama ibu rumah tangga dengan passion yang sama yaitu menulis. 

Ibu Ibu Doyan Nulis
Salah satu buku jebolan member IIDN yang nangkring di rak buku saya  

Kini, lebih dari 4000 karya penulis IIDN tersebar di berbagai penerbit besar di Indonesia seperti Gramedia Pustaka Utama, Elex Media, Penebar dan berbagai penerbit lainnya.


Makna Kegagalan Bagi Seorang Indari Mastuti


Salah satu hal positif yang bisa saya petik dari kisah hidup Teh Indari adalah bagaimana caranya menyikapi kebangkrutan yang dialaminya. Kehidupan berkecukupan materi dengan bisnis yan meroket di tahun 2007-2009, tak terasa mengubah gaya hidupnya. Merasa memiliki banyak uang, sanggup membeli atau menyicil apa saja. 

Kondisi seketika berbalik ketika perusahaan yang dikelolanya oleng tanpa ampun. Tidak ada yang beliau sesali dari dari masa kebangkrutan itu, justru merasa berterima kasih karena Allah menyelamatkannya untuk kembali ke jalan yang lurus. 

Sebesar apapun bisnis yang dimiliki, gaya hidup tak perlu makin meninggi, gaya hidup sederhana adalah pilihan yang tepat ~ Indari Mastuti
Bukan Teh Indari namanya jika tidak segera melakukan inovasi.Untuk segera bangkit dari kegagalan, Teh Indari segera melakukan manuver bisnisnya dengan cara : 

Mulai Membangun Branding


Kebangkitan Indscript diawali penawaran dari Penerbit Mizan untuk menulis biografi pengusaha Brownies Amanda, Teh Indari merasa tertantang untuk menerima tawaran tersebut. Meskipun pada waktu itu beliau belum berpengalaman untuk menulis buku.

Kini, Indscript menjadi salah satu perusahaan yang mempimpin di bidang penulisan biografi. Saat ini beliau sudah  menuliskan berbagai tokoh, pengusaha, hingga public figure seperti teh Ninih, Ibu Atalia Praratya, Ibu Siti Oded dan lainnya.


Mengikuti Kompetisi


Manuver lainnya yang dilakukan Teh Indari adalah dengan mengikuti kompetisi. Dengan menggali potensinya dan tidaklupa dukungan suami, Teh Indari berhasil memenangkan 10 penghargaan dalam kurun waktu tersebut.

Kompetisi pertama yang diikuti adalah Perempuan Inspiratif Nova 2010 dari kemenangan-kemenangan yang didapatkannya, semakin kuat pula branding yang melekat pada dirinya dan Indscript Creative. Jumlah klien meningkat bukan saja dari dunia penerbitan, tetapi sampai ke perusahaan swasta hingga BUMN


Mencari Mentor Bisnis


Siapa sangka, pengalaman mengikuti berbagai kompetisi semakin menguatkan skill bisnis Teh Indari. Karena dari kompetisi-kompetisi tersebut beliau mulai mengenal yang namanya mentor bisnis. 

Dari hasil belajar dari mentor bisnis, semakin tumbuh ide-ide baru untuk melakukan  perbaikan dan melejitkan Indscript dengan inovasi-inovasi baru

Melakukan Beragam Inovasi

Dari awal berdiri hingga sekarang, Indscript Creative yang awalnya merupakan agensi penulisan naskah kemudian menjadi jasa penulisan biografi, dan kemudian bergerak ke bisnis-bisnis lainnya, selalu menelurkan inovasi-inovasi yang membuatnya eksis hingga tahun ke 13 ini. 



Milestone inovasi dari tahun ke tahun Indscript Creative antara lain :

  • Tahun 2013, mendirikan Sekolah Perempuan sekaligus meresmikan Indscript Personal Branding, yaitu layanan membranding diri para pengusaha di berbagai media. Klien Indscript Personal Branding mulai dari pengusaha muda sampai pengusaha senior.  
  • Tahun 2014, mengeluarkan Indscript Direct Selling. Yaitu lini perusahaan yang mengeluarkan produk baru penulisan. Produk ini berupa alat bantu konsistensi di bidang apa saja, dinamakan METRIK dan DREAMBOARD. Produk ini laku keras di pasaran.
  • Tahun 2015, menggabungkan Indscript Direct Selling dengan dunia mengajar, dan berubah menjadi Indscript Training Center.  Training pertama yang dibuat adalah kelas Reparasi Bisnis.  Kelas ini sangat diminati, tercatat total alumni Indscript Training Center sekitar 10.000an hingga saat ini. Misi dari kelas Reparasi Bisnis adalah berbagi ilmu agar ibu-ibu pebisnis dapat menyelesaikan masalah denga baik, karena dengan ilmu akan memudahkan setiap langkah. Dengan adanya Indscript Training Center, Teh Indari resmi menutup layanan Indscript Personal Branding, sehingga kegiatan Indscript bisa fokus pada kelas Reparasi Bisnis
  • Masih di tahun 2015, Indscript Creative juga membentuk komunitas Emak Pintar, yang awalnya diharapkan sebagai komunitas yang akan menyatukan sister community yang sudah terbentuk sebelumnya ( Ibu Ibu Doyan Nulis di tahun 2010 dan Ibu Ibu Doyan Bisnis di tahun 2011 ). Namun  dalam perjalanannya Emak Pintar  menjadi komunitas tersendiri yang memiliki kekhasan berbeda dengan komunitas sebelumnya.
  • Tahun 2017 atau masuk ke usia 10 tahun,  Indscript mulai melebarkan sayap di bidang fashion dengan label Indblack dan menjadi produsen handmade design handsock.  Melalui Indblack, Indscript Creative memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumah untuk menjadi pengrajin handsock. Namun di tahun 2020 tepatnya 1 April 2020, Indblack ditutup agar Indscript dapat kembali fokus ke bidang awalnya yaitu penulisan.
  • Tahun 2018,  Indscript  melakukan inovasi di bidang penulisan dengan merombak mindset bahwa menulis itu harus berbentuk buku. Teh Indari melalui Indscript menciptakan hasil penulisan dalam banyak versi, mulai dari workbook, agenda, minibook, hingga di tahun 2019 menelurkan rangkaian guidance book.  Inovasi ini mendapat sambutan pasar yang luar bisa. 
  • Di tahun 2018, Teh Indari juga mencatat prestasi gemilang dengan menyabet penghargaan dari Walikota Bandung sebagai Perempuan Penggerak Perempuan dan Penulis Perempuan
  • Tahun 2019,  mengubah nama Indscript Training Center menjadi Indscript Businesswomen University hal ini dimaksudkan untuk lebih menekankan bahwa program - program Indscript adalah 3000% untuk perempuan.
Menjadi Founder KUNIKITA

Kelas Reparasi Bisnis yang diadakan membuka jalan Teh Indari menjadi co-founder KUNIKITA.

Kunikita adalah bisnis ritel yang menjual berbagai kebutuhan Muslimah. Memiliki lebih dari 4.000 jaringan pemasaran di Indonesia dengan produk unggulannya CIOMY, bakso aci khas Garut yang bisa terjual ribuan pcs per hari.

Pada awalnya, founder Kunikita mengikuti kelas Reparasi Bisnis, hingga berlanjut konsultasi private yang akhirnya mendaulat beliau untuk menjadi co founder Kunikita. Setelah itu Kunikita mengalami pergerakan yang cepat, dari hanya memiliki 5 orang karyawan hingga saat ini memiliki sekitar 50 orang dalam tim nya.

Launching program BUKUIN AJA !

Sebuah program penerbitan indie yang dilengkapi dengan training sebelum menerbitkan buku. Sudah ada 4 angkatan buku antologi dengan grup khusus lainnya dengan total penerbitan buku indie sekitar hampir 40 judul buku!

13 Tahun INDSCRIPT CREATIVE !

Tahun ini, Indscript Creative menuju usia 13 tahun,  Indscript bertekad di usia 13 tahun ini semakin dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada msyarakat luas. Salah satu program yang terus dilakukan secara berkesinambungan sejak tahun ke 10 adalah membangun Corporate Social Responsibility dengan program-program antara lain pembebasan riba, pemberian hibah modal usaha, donasi lansia dan berbagai kegiatan donasi lainnya yang diambil dari 10% dari omzet.



Tidak hanya itu,salah satu bentuk kepedulian Teh Indari di era stay at home ini adalah dengan mengadakan program live setiap jam 7 pagi di komunitas Ibu Ibu Doyan Bisnis, yang bertujuan untuk menguatkan satu sama lain ditengah situasi sulit yang imbasnya mengena di semua sektor ini. Sedangkan untuk sharing kepenulisan beliau menjadwalkan live setiap pukul 16.00 wib

WHAT NEXT...?

Dengan begitu banyaknya pencapaian, masih ada harapan yang ingin dicapai oleh teh Indari. Beliau berharap dengan Kunikita dan Indscript ini, akan semakin  banyak peluang bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya baik dalam sisi kepenulisan ataupun dalam sisi bisnis.

Target di tahun 2024, Teh Indari berharap  berharap memiliki 15.000 jaringan pemasaran yang mereka itu berasal dari para perempuan khususnya ibu rumah tangga dan mereka bisa menghasilkan dan sangat produktif hanya dari rumah saja


Posting Komentar

13 Komentar

  1. Mirip dengan reaksi yang pernah saya terima di Makassa, orang bertanya, "Hah, doyan nulis? Biasanya ibu-ibu doyan gosip." -_-

    Alhamdulillah ya IIDN dan Indscript semakin mendewasa. Semoga bisa selalu eksis dan Ibu Indari selalu sehat dan tangguh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. ternyata stigma negatif melekat di 'i'ibu-ibu' ya mba.. .. Bu Indari sungguh profil perempuan yang luar biasa .. aamiin ya Rabb

      Hapus
  2. wah usianya sudah 13 tahun ya, pernah juga sih beberapa kali dapat tawaran ikut pelatihan menulis, tapi sampai sekarang belum pernah ikut satu pun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mba.. saya juga belum pernah ikut pelatihannya. Tapi update kalau di FB grupnya , sering ada sharing juga ttg kepenulisan

      Hapus
  3. Luar biasa ya milestone teh Iin bersama Indscript Creative. Terus berkarya dan berinovasi. Dan masih punya banyak mimpi.
    Aku ketemu teh Iin sekali, dan emang beliau energik sekali. Inspiratif bangettt!
    Btw yg tulisan di koran, tulisanku pernah dimuat 2x juga dengan embel-embel "anggota IIDN"

    *hihihi bangga :D

    BalasHapus
  4. Selalu senang membaca kiprah perempuan karena biasanya membawa manfaat bagi perempuan lainnya
    Semoga seallu sehat dan kiprahnya semakin berkembang

    BalasHapus
  5. Sukses terus buat Indscript. Sudah terbukti tangguh ya. 13 tahun bukanlah waktu yang sebentar.

    BalasHapus
  6. Aku juga sdh jadi anggota di IIDN sayang aku memang pasif karena kerepotan bagi waktu dan alhamdulillah ada saja orang2 yg mengajak orang lain sukses bareng ya

    BalasHapus
  7. Semoga makin banyak perempuan Indonesia yang maju dan mandiri, ya.

    BalasHapus
  8. Kisah Mba Indari membangun bisnisnya melalui jalan yang panjang ya, Mba.. Jatuh bangun hingga sukses spt sekarang.. Kisahnya menjadi inspirasi nih bagi yang berbisbis agar tidak mudah putus asa..

    BalasHapus
  9. Teh Iin emang kece banget menginspirasi banyak perempuan termasuk saya. Kreatif dan konsisten.. soal manajemen waktu saya masih kedodoran..jadi malu..hehehehe

    BalasHapus
  10. Mbak, boleh aku ngakak gak, ibu2 doyan makan haha, kadang ibu2 doyan rumpi juga loh wkwk. Ya ampun teh Iin ini keren banget ya, komunitasnya banyak banget ternyata, gak sekedar Ibu2 doyan nulis dan ibu2 doyan bisnis aja, tapi merambah ke lain2. Jalan bisnisnya juga penuh perjuangan. MashaAllah. Aku suka ikutin juga livenya teh Iin di IIDB, entah sapa yang nyemplungin aku di grup bisnis hehe.. Kalo ngomong sungguh2 berapi2, jadi ikutan semangat :)

    BalasHapus
  11. Sosok yang luar biasa dan inspiratif,, jarang loh orang yang diposisi itu bisa bangkit trus sukses lagi,, jadi berswmanga aqu tuh kolo baca tulisan begini,,

    Selamat ulang tahun buat Indiscript,, moga makin berjaya :)

    BalasHapus

Haloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )