8 Tanda Online Shop Tipu-Tipu di Instagram


diary novri
ilustrasi dari UnSplash


Bicara tentang penipuan melalui transaksi online kayak nggak ada habisnya. Meski ada nama dan nomor rekening yang jelas, kayaknya data tersebut nggak cukup buat menangkap si pelaku karena adanya perlindungan kerahasiaan data nasabah bank. Ya, pengalaman saya dulu  jaman baheula sewaktu masih kerja di bank, memang kerahasiaan data nasabah dilindungi banget. Nggak sembarangan orang bisa menanyakan alamat si nasabah berdasarkan data nomor rekening. Boro-boro minta balik duitnya, minta saldo di penipu diblokir saja nggak bisa. 


Saya sendiri pernah ketipu , alhamdulillah, cuma 1x hehe. Gegara kepincut gamis murah harga 50 ribuan. Untung cuma beli 1, plus ongkir dari Gresik total kerugian waktu itu 59 ribu. Nggak terlalu material ya.. Tapi selain saya banyak yang kena jutaan rupiah, karena beli banyak niatnya untuk dijual lagi. 


Kejadiannya waktu itu lewat grup Facebook GGS ( Grup Gamis Second ). Sebenarnya grup ini tujuannya untuk memfasilitasi penjual dan pembeli gamis preloved good condition yang dibatasi hanya dijual dengan harga tidak lebih dari 50 ribu saja.  Eh begitu si Juminten, sebut saja begitu,  posting gamis kondisi baru dengan harga 50 ribuan, langsung ramai diserbu peminat. Beberapa pembeli di awal-awal yang  sempat mendapatkan barangnya kemudian mengirim testimoni di grup. Naiklah pamor Juminten gegara testimoni itu. Makin meyakinkan kalau dia seller yang amanah. Lha kok, yang belakang-belakang.. mblendhes...!!


Sempat ada koordinasi dari teman-teman yang jadi korban untuk melaporkan Juminten ke pihak berwajib, tapi karena posisi korban juga mencar-mencar se Indonesia Raya, kayaknya koordinasi berjalan kurang lancar. Saya nggak tahu lagi bagaimana endingnya


Itu kejadiannya sudah sekitar 4 taun yang lalu. Kini, penipuan online shop banyak menyasar ke pengguna Instagram. Bahkan mereka agresif memasang iklan di Instagram untuk menjerat korbannya. 


Pernah ketipu di IG, mbak ? 

Alhamdulillah belum.. semoga tidak kejadian.. aamiin.


Kok yakin sih, ada akun-akun olshop penipu di Instagram yang pada pasang iklan ?

Salah satu kerjaan online saya sebagai rater adalah me review iklan-iklan di Instagram jadi, lumayan hafal sama iklan-iklan yang berpotensi scam,  misleading atau mengandung unsur penipuan. 



Sebenarnya gampang kok nandain olshop ini trusted atau nggak, asal kita jeli memperhatikan karakteristik atau ciri-ciri yang nampak di akunnya. Supaya ngga kena zonk, ada baiknya perhatikan 8  tanda berikut ini sebelum kita bertransaksi dengan akun online shop lewat instagram.


1. Menjual barang yang lagi viral.


Di awal euforia stay at home dulu, banyak penipuan yang menjual  masker medis, homedress kekinian dan sembako. Kalau sekarang yang lagi viral piyama rayon kekinian, hati-hati jika ada  akun instagram yang menawarkan piyama kekinian ini dengan harga 100.000 dapat 3 biji.

Cerdas banget mereka mengamati apa yang sedang dicari oleh pembeli. 


2. Menawarkan harga sangat murah ! 


Pokoknya nggak masuk akal banget deh.. Homedress cantik dijual 100.000 dpat  3 biji. Alasannya, dari tangan pertama, langsung konveksi dan seribu satu alasan lain yang bikin pembeli percaya. Apalagi dengan cantiknya mereka mengemas paket - paket usaha untuk dijual lagi, misal 500 ribu dapat 20 pcs, 750 rb dapat 35 pcs dan seterusnya. Belum apa-apa kita sudah ngitung untungnya, kalau selembar dijual sekian, untungnya sekian... guriih... ternyata zonk !


3. Foto produknya bagus-bagus, follower ribuan, following sedikit. 


Di sorotan atau highlight akun mereka posting banyak banget foto testimoni, foto resi, foto packingan kiriman dan sejenisnya. Dan yang paling gampang dikenali, kolom komentar dibatasi alias kita nggak bisa komen di postingannya. Biasanya mereka memasang nomor atau tautan ke nomor WA di bio nya, sehingga calon korban langsung menghubungi ke nomor WA. 


4. Seller hanya mau bertransaksi lewat WA.


Mereka nggak punya akun di marketplace seperti  Shopee, Tokopedia,, JD.ID, Lazada dll. Jika ketemu seller yang ogah bertransaksi lewat marketplace seperti ini, pikir-pikir dulu sebelum transfer ya.. 

Memang sih, bertransaksi di marketplace juga nggak 100 % menjamin akan luput dari penipuan, setidaknya masih lebih aman karena ada media rekening bersama. daripada jika kita transfer langsung ke seller yang belum pernah kita kenal sebelumnya.


5. Memberikan FREE ONGKIR se Indonesia Raya ! 


Sudahlah harga murah, freeong lagi, siapa yang nggak kepincut ? Kalau dipikir, barang seharga 30 ribuan, anggap untungnya paling gede 30 % sekitar sembilan ribu. iya kalau beli banyak lah ini beli satu juga  dapat ongkir.. padahal ongkir rata-rata ya 10-15 ribuan kan ya.. kalau keluar pulau bisa diatas 25 ribu.  Kecuali dalam kota bisa di bawah 10 ribu. Lalu mereka dapat untung dari mana ? 


6. Semua varian produk yang kita minta tersedia. 

Ngga akan merekaa bilang, misalnya, "Size M nya kosong ka.." pokoknya apa yang kita minta di oke in semua. Kita ganti-ganti varian sehari 27 kali juga diokein aja. karena mereka nggak serius jualan, cuma ngincer transferannya aja.


7. Seller tidak memberikan batas waktu keep barang. 


Normalnya, seller akan memberikan waktu 2x24 jam untuk menunggu pembayaran. Jika lewat batas waktu seller biasanya akan mencoba menghubungi buyer. Jika buyer tidak bisa dihubungi, seller berhak membatalkan transaksi dan memberikan stok kepada pembeli lain. Ini mah diem-diem bae, bahkan ketika kita membatalkan transaksi mereka ngga akan protes, cuma manut aja. Sebab jika banyak komen bakalan ketahuan mereka nggak punya barang.


8. Seller auto menghilang setelah dapat duit. 

Di WA di read doang, kemudian di WA lagi cuma centang satu, ujung-ujungnya nggak bisa dihubungi alias nomer kita diblokir. Nah, kalau udah ketemu tanda yang ini, ya sudah wassalam.


Kalau sudah kejadian kayak gitu, kesel kan? Biasanya pembeli-pembeli yang merasa nominalnya gak seberapa, akan mudah mengikhlaskan. Merasa salah juga karena kurang waspada. Cuma, yang angkanya besar yaa nyesek banget kan... Apalagi kalau uang yang dipakai adalah uang modal pinjaman. Atau, kayak teman saya beli masker untuk kegiatan sosial dananya dari donasi. Qadarullah, zonk... Ya Allah ikut mau nangis rasanya. Mau nggak mau harus cari duit buat ngegantiin uang donasi yang sudah diamanahkan. 



Wait, kalau harus memperhatikan tanda-tanda diatas rasanya kelamaan, mbak! Ada nggak cara lain buat antisipasi penipuan belanja online ? 


Adaaa... Selain tanda diatas,  kita juga bisa lakukan ini supaya nggak kena  zonk ketika berbelanja online.


1. Jangan tergiur harga murah


2. Utamakan belanja ke teman sendiri, atau belanja online melalui marketplace yang terpercaya. 


3. Ngobrol sama teman atau saudara sebelum transaksi, minimal ada yang mengingatkan jika sekiranya kita bakal melakukan transaksi yang mencurigakan.


4. Cek nomor rekening seller di website www.cekrekening.id 

Ini penting ya, selalu lakukan pengecekan rekening di web diatas sebelum transfer. Jangan setelah zonk baru ngecek, yang ada pengen gigit sandal pas lihat hasil ceki-ceki ternyata nomor rekeningnya sudah banyak laporan penipuan.


Website ini diterbitkan resmi oleh Menkominfo untuk melaporkan rekening bank yang pernah disalahgunakan untuk penipuan. Caranya mudah, tinggal masukkan nomor rekening dan nama banknya, web akan otomatis menampilkan data nama pemilik rekening. Jika nomor rekening tersebut sudah pernah dilaporkan, akan terlihat catatan amal buruk  laporan penyalagunaan rekening. Memang kelemahannya jika kita korban pertama, kemungkinan belum ada korban lain yang melaporkan, rekening si pelaku masih 'bersih'. 


Dari pengamatan saya, akun - akun instagram yang berpotensi zonk biasanya akun-akun dengan modus menjual barang-barang berikut :


1. Akun jualan sembako


Saya pernah ngetes akun jualan sembako abal-abal yang saya temui di Instagram. Harganya memang menggiurkan. Saya iseng-iseng nawar langsung dikasih bonus gratis 1 box mi instan, dan free ongkir pulak! Katanya barang dikirim dari Semarang. Saya tanya, kok bisa free ongkir, kan berat kak  ( biar Dilan saja, eh gimana..? ) . Mereka jawab, punya armada truk sendiri. Yakali truknya nggak pake bensin, sopirnya gak pakai makan jadi bisa free ongkir, hehehe..

Singkat cerita saya pesan beras, gula dan lain-lan total 500 ribuan. Setelah memberi alamat palsu saya biarkan transaksinya ngegantung. Sampai sekarang mereka tidak menghubungi saya. 


disclaimer : mungkin iya, tidak semua akun jualan sembako zonk ya.. saya nggak bermaksud ngejelekin akun jual sembako, selama tidak mengandung tanda-tanda yang berpotensi misleading seperti yang saya sebutkan di atas.


2. Akun jualan daster homedress cantik.


Tahu bahwa selama pandemi orang-orang lebih banyak stay at home, penjualan yang marak selain masker medis kala itu adalah homedress. Daster cantik yang aslinya seharga diatas 150 ribu, 'diobral' jadi 100 ribu dapat 3. Gimana ngga pada kepincut ? Sedikitnya 2 org teman saya kena zonk di daster katun ini. Tahu aja ya mereka, kalau ibu-ibu paling lemah iman melihat daster cantik, hehehe..


3. Piyama rayon kekinian


Kalau yang ini modusnya sama dengan homedress, mereka memasang foto-foto cantik produk yang sedang tren, tapi bo'ong alias nggak ada ujudnya. Belum lama kemarin kakak saya hampir ketipu. Do'i sumringah banget nemu akun olshop yang jual piyama kekinian dengan harga nyungsep. Karena rekening transfer nya beda bank, dia minta tolong saya untuk transfer ke rekening Mandiri si pelaku. Saya langsung ngerasa aneh aja, ada piyama dihargai 30 ribuan. saya cek rekening seller, daann taraa ini hasilnya. tujuh laporan penipuan !




4. Akun yang mengatasnamakan pelelangan barang jaminan dari Pegadaian.


Barang yang dilelang bisa elektronik atau perhiasan. Ini makin nggak masuk akal. Katanya barang lelang, tapi foto-foto di feed nya seperti foto barang baru. Handphone atau laptop baru lengkap dengan speknya. 


Kadang juga foto perhiasan-perhiasan baru yang masih ada label sama benang merah kayak di toko emas atau foto perhiasan dipakai oleh model. Sempat gitu ya, pegadaian sewa model buat pemotretan barang jaminan yang dijual ? Aneh kan ? Lagipula nggak mungkin banget pegadaian melelang barang jaminan di media sosial. 


Belanja online bisa jadi solusi apalagi saat kita terbatas nggak bisa kemana - mana karena pandemi seperti sekarang ini. Tapi jangan sampai grusa-grusu sampai kena tipu. 


Jika kalian punya info modus-modus tipu-tipu online, boleh ya kalian tambahkan di kolom komentar.


Stay health and cheers !

Salam,

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Siiiisttt....thankyouuu uda ingetiiinnn .hanpir ajakaaan.. huhuhuu

    BalasHapus
  2. Ada lagi, Kak, ciri2 akun IG Olshop bodong yang saya tahu.
    Kalau kita lihat akunnya, lalu klik titik 3 di pojok kanan atas, lalu klik Tentang Akun Ini (About), maka akan kelihatan berapa kali akun tersebut ganti nama. Disitu ada data tentang Nama Pengguna Sebelumnya.

    Semoga kita semua dijauhkan dari segala bentuk penipuan ya. Aamin!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh baru tahu nih, makasih tambahannya mbak Muna...

      Hapus
  3. Ada 1 lagi mbak, setau saya, jadi dia follower nya ribuan seolah seller amanah, tapi kita lihat yang like, angkanya jauh banget. Misalnya followers nya 978k ternyata yang like posting nya hanya 1-2 orang🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget..! jumlah like memag menunjukkan tingkat engagement dari akun tsb.. kalau like nya kecil sementara folower nya buanyak, bisa dipastikan folower siluman tuh, hehe... makasih tambahannya yaa

      Hapus
  4. Mbak.. kemarin aku jg merasa dikerjain. Kepincut piyama 100rb dpt 5 pcs. Eeh setelah ditanya resinya gak lama ada wa dr ngakunya JNE minta asuransi 250 rb (2x lipat dr jumlah belanjaan). Asuransi tsb bakal dibalikin 10 menit setelah diproses
    Minta norek saya buat kirim balik uang asuransinya. Kirimnya ke rek pribadi pula. Perusahaan segwde jne koq rek pribadi. Dan katanya asuransi tsb sesuai persyaratan kalo tdk dibayar akan dipidanakan. Aneh.. kenapa jd JNE nya yg kontak penerima. Logikanya brg tdk akan diproses kalau pengirim blm bayar biaya kirim termasuk asuransi (kalo ada). Knp jd jne yg mau sibuk kontak penerima? Kira2 ini modus penipuan juga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, jelas termasuk itu. Om ku juga pernah hampir kena modus yang seperti itu. Tapi untungnya dia ngga transfer uang yang diminta.

      Hapus
  5. Hampir aja mau kepincut paket usaha 1jt dapat 75 pcs... Untung aja searching duluan masalah penipuan online.. Tapi dia sampe kirim foto KTP juga gimana dong yah.. Tapi di IG semua tanda2nya ada..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hati-hati kak.. KTP blm tentu milik seller. Coba arahkan transaksi lewat marketplace, meski tidak menjamin 100% aman, tetap waspada ya..

      Hapus
  6. Terimakasih kasih banyak kata hampir aja kepincut sama gamis yg 100/3 pcs bagus murah pula sdh kirim wa barang yg mau dibeli pas mau transfer ko aku tiba tiba ragu iseng search di google Alhamdulillah dpt info ini akhirny selamat dr penipuan smg g dan lg yg jd korban sukses terus buat artikel ny sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai kakak, terima kasih feed back nya, senang jika artikel ini bermanfaat. Sayang profilnya unknown ya... sukses juga buat kakak

      Hapus
  7. Hiks... ada lagi bund... saya kena... sepatu sketcher 550k beli 1 gratis 1.... setelah transfer bilangnya mau segera dikirim, kemudian saya minta resi pengirimannya, alasannya sedang di luar kantor bla...bla....bla... tetiba 2 hari kemdian ada yang telpon, katanya dari bea cukai, katanya barangnya dicekal karena ilegal bla...bla....bla.... nomer yang dipakai itu DP bea cukai..... tertipu saya... semoga Allah menyadarkannya.... aamiin

    BalasHapus

Haloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )