Cerdas Finansial #4 Rezeki Dari Bos

Salah satu stimulus dalam memahamkan kecerdasan finansial pada anak-anak yaitu memahamkan bahwa rejeki itu dari Allah. Secara tidak sengaja, ada sebuah konsep yang salah yang tertanam dalam benal Faisya dalam memahami hal ini. Begini ceritanya.

Ketika suami akan berangkat bekerja, kadang-kadang anak-anak nggondheli (apa hayo bahasa Indonesianya nggondheli, maaf yang roaming ya), dan beliau bilang.. "Abi sudah ditunggu Bos"

Tentu saja, statement ini justru menggali pertanyaan lain, terutama dari Faisya, anak kami yang masih dalam kategori usia dini.
"Kalau Abi nggak datang, bos nya marah ya.. ?"
"Kalau bos nya marah, Abi nggak dikasih uang ya..?"
Dan seterusnya.

Sehingga suatu ketika, ketika Abinya kurang enak badan, Faisya nyeletuk

"Abi ayo kerjaaa... Nanti Bos nya marah, Abi nggak dapat uang dari kerjaan.."

Hmmm..
Setelah memahami materi 8 di Kelas Bunda Sayang ini, baru saya pahami, bahwa hal ini sangat bertentangan dengan konsep rejeki dari Allah. Di benak Faisya, mungkin sudah terlanjur terbentuk sosok "Bos" yang berkuasa memberikan rejeki berupa uang kepada Abinya. PR kami untuk mengubah mindset tersebut. Pelan-pelan saya berikan pemahaman bahwa rejeki datangnya dari Allah.

Latih-percayakan-jalani-supervisi-latih lagi

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

Posting Komentar

0 Komentar