7 Fakta Seru Tentang Batang Yang Sebaiknya Kamu Tahu

salah satu pemandangan
di kabupaten Batang
( foto milik @mr.ajiprasetio)

Beberapa waktu yang lalu saya membaca tulisan seseorang tentang kota asalnya, Batang, yang dianggap kurang dikenal. Saya juga asli Batang lho... !   Bener nggak sih kalau kabupaten Batang itu kurang dikenal ? Katanya warga Batang seringkali terpaksa mengaku sebagai warga Pekalongan jika berkenalan dengan orang lain dari luar daerah

Sejujurnya, saya juga sering mengalami hal itu. Kadang-kadang disangka Batam atau  Batanghari. Setelah dijelaskan, bahwa Batang itu dekat Pekalongan si penanya baru ngeh. 

Secara geografis, Batang memang terletak bersebelahan dengan Pekalongan, namun sejatinya mereka adalah dua wilayah yang berbeda. Padahal kabupaten Batang terletak di jalur pantura yang cukup ramai. Yang bepergian menggunakan mobil atau bus malam dari Jawa Timur ke barat (arah Jakarta atau Jawa Barat) biasanya melewati Batang. 

Kotanya ya nggak kecil – kecil amat, setidaknya tercantum jelas di atlas Indonesia, he he. 

Dan berikut ini saya coba merangkum 7 ( tujuh ) fakta seru tentang Kabupaten Batang agar teman-teman lebih kenal. Apa saja itu? Yuk disimak..

Kabupaten Batang itu...

1. Sudah berusia lebih dari 400 tahun

Kabupaten Batang secara resmi dibentuk pada tanggal 8 April 1966 tepat pada hari Jumat Kliwon. ( sumber Wikipedia ). Namun. ada sumber yang menyebutkan bahwa pada Senin Pon 8 September 1614, Sultan Agung melantik Pangeran Mandurorejo sebagai Adipati Batang yang pertama. Meskipun setelah itu, yaitu pada tanggal 1 Januari 1936 kabupaten Batang dihapus dan digabung ke Pekalongan oleh Belanda karena pertimbangan ekonomi. Jadi secara historis usia kabupaten Batang adalah 404 tahun.. Wow.. 

2. Punya Tradisi Unik Kliwonan

Sebuah tradisi unik yang dimiliki kabupaten Batang yaitu kliwonan. Jika kamu kebetulan berada di Batang pada hari Kamis Wage, yang artinya adalah malam Jumat Kliwon, jangan lewatkan acara ini. Datang saja ke alun – alun Batang. Kliwonan menjadi ajang ‘ngalap berkah’  bagi masyarakat Batang dan sekitarnya, tentu saja bagi yang mempercayainya. Ngalap berkah (mencari berkah) yang dimaksud mulai dari berkah jodoh, pengobatan, atau rejeki dalam hal ini berdagang. Tradisi kliwonan berkembang menjadi momen pasar malam rutin bulanan, yang juga sebagai sarana hiburan dan wisata domestik bagi masyarakat setempat.

Keramaian kliwonan Batang ( foto dari www.portalbatang.id )

3. Punya Kuliner Khas Sego Megono

Kuliner khas daerah Batang yaitu sego megono. Sego megono sendiri sebenarnya makanan khas pantura, bisa dijumpai di daerah pantura lain yang sejalur dengan Batang. Sarapan sego megono sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat Batang . Sudah tahu sego megono belum ? Megono yaitu cacahan gori (nangka muda) dengan bumbu kelapa bercita rasa agak pedas dan cenderung asin, dimakan dengan nasi hangat plus tempe goreng. Apalagi ditambah secangkir teh hangat. Hmm… sedapnya..! jangan lewatkan sarapan sego megono jika berkunjung ke Batang.

foto dari www.kabarkuliner.com

4. Merupakan Daerah Pertama di Jawa Tengah Yang Mencanangkan Zona Integritas Bebas Korupsi.

Dibawah kepemimpinan Bupati Yoyok Riyo Sudibyo (tahun 2012-2017) Kabupaten Batang menjadi daerah pertama di Jawa Tengah yang mencanangkan zona integritas bebas korupsi. 

Dengan menggandeng ICW dan KPK, Yoyok meminta seluruh jajaran birokrasi menandatangani pakta integritas tidak korupsi untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Pada tahun 2015   Yoyok  Riyo Sudibyo berhasil meraih penghargaan BHACA atau Bung Hatta Anti Corruption Award. (sumber www.bunghattaaward.org)

Yoyok Riyo Sudibyo ketika menerima penghargaan BHACA
bersama walikota Surabaya Tri Rismaharini ( foto dari www.satuharapan.com)

5. Ada Tempat Penangkaran / Konservasi Satwa Milik Taman Safari Group

Taman Safari Indonesia (TSI) mendirikan tempat penangkaran atau konservasi satwa di Batang, tepatnya di kawasan pantai Sigandu. Tempat penangkaran ini diberi nama Batang Dolphin Center (BDC). Dalam pengelolaan BDC ini, Taman Safari Indonesia  bekerja sama dengan BKSDA atau Badan Konservasi Sumber Daya Alam. 

BDC bukan hanya tempat konservasi satwa tetapi juga dibuka sebagai tempat wisata keluarga bagi masyarakat Batang dan sekitarnya. Meskipun namanya Dolphin Center, namun BDC tidak hanya menangkarkan lumba-lumba. 

Tercatat, BDC sudah berhasil menangkarkan lamma, gnu (gnou/hewan kambing wildebeest),  emu (sejenis burung berukuran besar asli dari Australia) dan beberapa satwa lainnya.

  ( foto milik www.jalanwisata.id )

6. Ada Jalur Tol, lho..!

Di Batang, telah dibangun jalur tol yang menghubungkan Batang dengan Semarang. Jalur tol sepanjang kurang lebih 75 km ini merupakan bagian dari jalur tol trans Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi Jawa Timur. Proyek pembangunan jalan tol telah dimulai awal 2017 dan diperkirakan selesai November 2018, sehingga ditargetkan bisa beroperasi pada awal 2019. 

tol Batang - Semarang dalam proses pembangunan ( foto www.tribunnews.com)

7. Sedang Dibangun Proyek PLTU 

PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang dibangun di kabupaten Batang ini terletak di Desa Ujungnegoro kecamatan Tulis. Konon, PLTU Batang ini merupakan PLTU terbesar se Asia Tenggara. Dibangun diatas lahan seluas 226 hektar, kapasitas listrik yang dihasilkan 2 x 1000 MW. Proyek pembangungannya diperkirakan selesai dalam waktu 5 tahun, mulai dari tahun 2015 dan direncanakan selesai tahun 2020. 

PLTU Batang ( sumber foto www.mBatang.com )

Nah, ternyata banyak juga kan, fakta seru tentang kabupaten Batang. Bahkan diantaranya sudah menjadi headline berita nasional. Sebenarnya fakta serunya nggak cuma 7 sih, masih banyak yang menarik lainnya dari kabupaten Batang. Tapi mudah-mudahan yang 7 ini bisa mewakili dan bikin kita lebih kenal  dengan Batang.

Semoga setelah ini tidak ada lagi yang bingung mendengar kata Batang kalau kenalan dengan saya ya.. :D

Posting Komentar

22 Komentar

  1. sebagai mantan warga Jateng, aku tahu Batang sedari SD, tapiii sampai setua ini belum pernah ke Batang...hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wainii.. Harus diagendakan mbak.. Hehehe.. Dulu jatengnya dimana, dan sekarang tinggal dimana ?

      Hapus
  2. Ini yg paling aku suka : Daerah Pertama di Jawa Tengah Yang Mencanangkan Zona Integritas Bebas Korupsi.
    Juaraaa hehe

    BalasHapus
  3. Aku kira tadi batang pohon mbak, Eh ternyata batang itu salah satu daerah di Jawa Tengah ya. Gimana proyek TOL dan PLTUnya sudah selesai belum mbak saat ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, tuh kan.. selalu ada yang belum tahu :D Tol nya sudah resmi beroperasi lebaran tahun 2019 kemarin mbak, kalau PLTU nya masih jalan proyeknya

      Hapus
  4. ya ampun kupikir batang pohon
    kubaca kupikir Kab. Batang ini di Kalimantan
    ealah di Jawa toh ternyata

    btw, kalau mbak Novri, tau kab. Lumajang dimana?
    khawatir gak tau
    kan bisa tukar ketidak-tahuan
    hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk.. Tuu kan, sayangnya ga bisa 'balas dendam' nih.. Lumajang tau lah mbak.. Entah kenapa, nasib Batang koq seperti ini, jarang yg tahu. Beda dengan kabupaten2 di Jawa Timur, rata2 lebih dikenal publik

      Hapus
  5. Owalah..Aku udah pernah ke Pekalongan. Tapi kurang mudeng kalau beesebelahan dengan wilayah Batang.
    Dan iya yg aku pernah denger Batang itu ada di kawasan Sumatera
    Nah Sego megono ini aku juga taunya dari Pekalongan.
    Ternyata banyak juga karena memang ada disepanjang Pantura ya

    BalasHapus
  6. Ternyata batang nama sebuah kabupaten ya, kirain batang pohon. Nasi megono dekat rumah q ada yg jualan. Asli org asal pekalongan yang jual nya.

    BalasHapus
  7. sering baca tentang sego megono, tapi belum pernah nyicipin. Semoga suatu hari bisa. Tapi ya nggak sebanyak yang di foto itu juga. :D

    BalasHapus
  8. Masya Allah. Keren Pak Yoyok, berhasil meminta seluruh jajaran birokrasi menandatangani pakta integritas tidak korupsi untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Belum dengar kepala daerah lain yang melakukan ini.

    BalasHapus
  9. Kalo usianya udah 400 tahun berati lebih tua dari Indonesia ya.

    Suka sama integritas zona bebas korupsinya. Semoga Allah menjaga kalian semua penghuni daerah tersebut.

    BalasHapus
  10. Megono, aku selalu suka mbak. Pernah penelitian di PPNP Pekalongan. Wawancara nelayan banyak yang dari Batang. Wah, keren mbak. Kasih aku resep asli Megono ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk.. saya aja ngga bisa masaknya mba.. haha. Duh malu nih, ditodong resep angkat tangan saya ..

      Hapus
  11. Saya tahu Batang Mbak..tiap mudik ke Madiun dan Kediri harus lewat sini hihi
    Dan jadi lapeer sama Sego Megono. Itu porsi sarapan? banyaknyaaa..
    Aku kapan-kapan mampir ah ke Batang, biasa mampirnya ke Semarang nih. Ternyata banyak fakat Batang yang menyenangkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. It porsi sedang mba.. alias sedang lapar jadi segitu banyak.. wkwk..

      Hapus
  12. Mbak Novri asalnya Batang to, kukira Jawa Timur hehehe. Aku familiar sama Batang soalnya selalu dilewatin kalau mudik Jakarta - Sidoarjo dulu meski nggak pernah mampir. Ternyata banyak hal menarik ya di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, Malah kata teman² akutu gak pantes jadi orang Jawa timur, terlalu lelembut wkwkwk.. padahal orang-orang Batang juga keras karakternya. Mungkin karena aku lama merantau di Jogja

      Hapus
  13. Kalo mudik ya lewat Batang. Seingatku banyak hutannya. Eh kalo yg Dolphin center TSI menarik juga buat tujuan wisata

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, sebelum memasuki kota, sebelumnya hutan-hutan sepanjang jalan. Itu daerah alas roban mba Helen. Dolphin centre udah dibuka jadi tempat wisata, tapi kena imbas covid gini sepi semua

      Hapus

Haloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )