A sampai Z Seputar Diare Yang Harus Orangtua Ketahui


Bicara tentang diare, mengingatkan saya akan sebuah cerita lucu. Ketika itu, anak pertama saya masih berusia sekitar 4 bulan. Yah namanya mahmud abas –mamah muda anak baru satu-  maunya apa-apa ditungguin ibu. Dan, ibu saya pun semangat 45 menunggui cucunya, maklum cucu pertama kan..

Alkisah suatu hari cucunya ini terkena sakit diare. Saya nggak  lihat apa yang dilakukan ibu, tahu-tahu mulut anak bayik saya sudah gobres hijau-hijau, kena sepahan dedaunan. Apa yang terjadi sodara-sodara? Ternyata ibu mengunyahkan daun jambu klutuk dan memasukkannya ke dalam mulut anak saya. Haa... antara terharu dan geli juga jadinya. Terharu karena membayangkan perjuangan Ibu mencari daun jambu klutuk. Kalau di desa mungkin mudah, ini di kota lho, diperumahan gini jarang-jarang ada orang yang punya pohon jambu klutuk. Tapi ada juga ternyata, buktinya Ibu berhasil mendapatkan daunnya, hehe. Gelinya yaa.. masa iya, anak bayik dikunyahin daun ? Hehehe.. menurut yang dipercaya ibu, daun jambu berkhasiat meredakan diare. Sebenanya mitos  atau fakta ya? 

Kalau saya nanya ke Ibu, dari mana sumber ilmunya, dengan kalem Ibu menjawab, "Jare mbahmu biyen koyo ngono" . Saya manggut-manggut dengan penjelasan Ibu. Kemudian, Ibu saya ajak mencari referensi informasi melalui internet.  Ibupun mulai terbuka dan bisa menerima masukan dari saya. Hingga pada akhirnya, jika kami menemukan suatu 'kasus' biasanya ibu ngendiko "Coba takon internetmu.." Ha ha..

Memang, di jaman digital ini informasi bisa didapat di internet semudah menjentikan jari. Tapi, apa cukup mengandalkan internet? Tentu tidak, selain mencari ilmu lewat dunia maya, kita juga perlu menghadiri forum-forum di dunia nyata, seperti seminar, talkshow atau kegiatan edukasi lainnya.
Beberapa waktu yang lalu, alhamdulillah saya berkesempatan menghadiri sebuah acara yang diadakan oleh Nutricia Sarihusada, yaitu Kampanye Edukasi "Indonesia Merdeka Diare" Pedoman Ibu dalam Atasi Diare Anak. Acaranya keren banget! Siapa sih yang belum tahu Nutricia Sarihusada ? Perusahaan ini memang sangat concern di bidang nutrisi. Banyak sekali kegiatan edukasi yang telah diadakan oleh Nutricia Sarihusada dalam rangka untuk mencerdaskan orangtua di Indonesia.

Acara ini diadakan pada tanggal 14 September 2017 bertempat di Gedung Fairfield by Marriot Surabaya. Narasumber yang diundang nggak main-main, sangat qualified di bidangnya. Beliau adalah dr. Andy Darma, SpA (K) seorang dokter spesialis anak yang menekuni spesialisasi di bidang kesehatan pencernaan anak. Selain itu, ada Mbak Iput, nama sapaan akrab dari bunda Husna Ika Putri Sari, seorang public figure mom. Mahmud yang sering stalking instagram, pasti nggak asing dengan profile beliau. Bunda dua putra yang beken dengan akun instagram @iburakarayi ini memang termasuk selebgram yang banyak di follow karena aktivitas beliau sebagai seorang psikolog pendidikan anak. Tidak ketinggalan ada Ibu Nabhila Chairunnisa, selaku Manager Digestive Care Nutricia Sarihusada.
dari kiri ke kanan : dr. AndyDarma SpA(K), Mbak Iput,
Ibu Nabhila Chairunnisa dan MC mbak Micha Jusuf
Walau berjudul kampanye edukasi dan berdurasi dua jam lebih, tapi acara ini sangat seru dan tidak membosankan. Dipandu oleh mc cantik Micha Jusuf, materipun disampaikan dengan sangat menyenangkan oleh dokter Andy. Apalagi selingan game online kahoot ditengah-tengah acara, membuat audiens semakin betah.

Jadi, setelah mengikuti kampanye edukasi "Indonesia Merdeka Diare" saya bisa menyimpulkan hal-hal penting terkait penanganan diare pada anak ini, mulai dari A sampai Z sebagai berikut :

A – Apa itu diare ?
Diare adalah kondisi dimana penderita mengalami BAB lebih dari dua atau tiga kali dalam 24 jam dengan kondisi feses yang lembek atau cair

B – Bagaimana terjadinya diare ?
Diare bisa disebabkan virus maupun bakteri. Diare yang disebabkan oleh virus biasanya bersifat cair, tidak disertai lendir maupun darah. Sedangkan diare yang disebabkan oleh bakteri biasanya bersifat cair, dengan disertai lendir maupun darah. Sekitar 60% diare yang terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun disebabkan infeksi rotavirus, dan 30% anak yang terinfeksi rotavirus memiliki intoleransi laktosa.

C – Cara pencegahan diare
Diare bisa dicegah dengan cara selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Termasuk menjaga kebersihan makanan yang kita konsumsi.

D – Dimana sumber diare berada
Salah satu sumber penyebab diare adalah Rotavirus, dan si rotavirus ini bisa bertahan hidup di raw surface atau di permukaan selama 3-4 hari. huiik... lama juga ya... Diaper kotor bayi yang terinfeksi rotavirus dapat menjadi tempat hidup rotavirus dan menjadi sebab penularan diare. Penting untuk tidak membuang diaper bekas sembarangan ya Bunda..

E –  Edukasi dari Nutricia Sarihusada
Nutricia Sarihusada secara aktif bekerja sama dengan ibu, dokter dan praktisi kesehatan untuk memberikan edukasi, dukungan dan konseling serta program pengembangan anak yang berfokus pada stimulasi kesehatan fisik dan pengembangan karakter untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan generasi penerus di Indonesia

F – Frekuensi BAB pada anak
Frekuensi BAB normal pada anak berbeda-beda. Bisa 2 hari satu kali, atau 3 kali dalam satu hari. Untuk anak ASI, toleransi frekuensi BAB masih bisa lebih luas lagi. Frekuensi BAB merupakan salah satu dari 3 pola yang harus diperhatikan untuk deteksi dini diare. Segera konsultasikan kepada tenaga medis apabila frekuensi BAB anak diluar normal.

G –  Galau ? No way !
Bunda-bunda nggak perlu galau lagi, informasi edukasi sekarang ini sangat mudah didapat. Jika belum berkesempatan menghadiri event kampanye yang diadakan secara offline, bisa juga mengakses informasinya melalui media sosial Nutrisi Untuk Bangsa.

H – Hal penting yang harus diperhatikan ketika si kecil diare
  1. Jika anak masih ASI, lanjutkan pemberiannya. Karena ASI adalah yang terbaik
  2. Cegah dehidrasi dengan memberikan larutan oralit
  3. Jangan lupa, konsultasikan ke tenaga medis tentang kondisi anak
  4. Jaga selalu kebersihan tubuh dan lingkungan si kecil
  5. Bila perlu, berikan nutrisi bebas laktosa berdasarkan rekomendasi tenaga medis

I – Intoleransi laktosa 
Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi dimana laktosa tidak tercerna dan akhirnya tidak dapat diserap tubuh sehingga menyebabkan diare yang ditandai dengan perut kembung, dan tinja berbau asam. Bagaimana intoleransi laktosa ini bisa terjadi ? Pada saat anak diare, khususnya yang disebabkan rotavirus, akan terjadi kerusakan jonjot usus, sehingga produksi beberapa enzim yang berguna untuk pencernaan berkurang.

J – Jonjot Usus
Jonjot usus atau vili, adalah lipatan atau lekukan yang terdapat di dalam usus penyerapan

K – Kampanye Edukasi "Indonesia Merdeka Diare"
Diadakan oleh Nutricia Sarihusada di beberapa kota besar di Indonesia. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk penanganan yang tepat terhadap diare

L – Laktase
Laktase merupakan enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel khusus yang melapisi lumen usus kecil. Fungsi utama laktase adalah untuk memecah jenis gula yang disebut laktosa. Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. 

M – Misi kampanye edukasi "Indonesia Merdeka Diare"
Disampaikan oleh Nabhila Chairunnisa - Digestive Care Manager Nutricia Sarihusada,  informasi penting yang disampaikan pada kampanye edukasi ini diharapkan dapat menjadi pedoman ibu untuk atasi diare pada anak. Dengan pengetahuan yang memadai, ibu dapat pemberikan penanganan yang tepat saat anak menderita diare untuk tetap menjaga tumbuh kembang yang optimal agar anak Indonesia dapat menjadi anak generasi maju yang merdeka dari diare.

N - Nutricia Sarihusada 
Berkomitmen untuk memastikan tingkat kehidupan yang lebih baik bagi generasi sekarang dan akan datang melalui pemenuhan nutrisi pada tahap awal kehidupan. Nutricia Sarihusada percaya bahwa pemenuhan nutrisi sehat selama 1000 hari pertama sejak kandungan hingga tahun ke 2 akan berdampak seumur hidup.

O - Oralit 
Oralit atau cairan rehidrasi oral sangat penting diberikan ketika anak terkena diare.

P – Prevalensi tingkat kejadian diare di Indonesia :
  • Diare merupakan penyebab kematian pada anak nomor 2 tertinggi di Indonesia
  • Rata-rata anak di Indonesia mengalami diare  2 - 6 kali per tahun
  • 60 % diare di Indonesia disebabkan oleh infeksi rotavirus, dan 30% anak yang terkena infeksi rotavirus memiliki intoleransi laktosa
Q – Quality of Life
Pencegahan diare salah satunya adalah dengan membiasakan diri dengan pola hidup yang bersih dan sehat. Selain terhindar dari diare, pola hidup bersih dan sehat juga akan meningkatkan kualitas hidup kita.

R – Resiko yang ditimbulkan oleh diare
Anak yang sering terkena diare, rentan terhadap resiko berikut ini:
  • kekurangan gizi 
  • bisa lebih pendek 3,6 cm ketika berusia 7 tahun dibandingkan teman seumurnya
  • memiliki IQ lebih rendah
S – Susu, bolehkah diberikan ketika anak terkena diare ?
Stop susu jika anak diare ? Sebenarnnya itu mitos atau fakta ya? Jadi begini,  laktosa pada susu, bisa menyebabkan diare bertambah parah. Karena ketika anak mengalami diare yang disebabkan virus biasanya akan disertai dengan kondisi intoleransi laktosa. Padahal asupan nutrisi sangat penting untuk membantu pemulihan anak dari diare. Jadi Bunda bisa memberikan nutrisi pengganti bebas laktosa yang nutrisinya sama baiknya dengan susu ketika anak terkena diare. Berikan nutrisi bebas laktosa yang sesuai dengan rekomendasi tenaga medis.

T –  Tiga hal pada pola BAB si kecil yang harus dipantau untuk deteksi dini diare :
  1. Frekuensi ; frekuensi normal BAB setiap anak berbeda-beda. Ada yang 2 hari sekali dan ada juga yang 3x dalam satu hari
  2. Warna ; warna normal BAB adalah kecoklatan, kekuningan dan kehijauan
  3. Bentuk ; bentuk yang normal pada BAB adalah menggumpal, lunak dan mudah dikeluarkan. 
Segera konsultasikan kepada dokter atau tenaga medis lainnya, jika terjadi hal-hal yang diluar pola normal BAB anak.

U – Utamakan asupan nutrisi.
Menurut dr. Andy Darma, SpA(K) asupan nutrisi yang baik dapat mempercepat pemulihan fungsi usus normal, termasuk kemampuan untuk menyerap makanan yang masuk, serta memberikan energi untuk mempercepat pemulihan. Jadi ketika anak terkena diare dan tidak mau makan dan minum, orangtua perlu mengusahakan asupan bernutrisi yang mudah diterima oleh anak.

V – Vaksinasi untuk pencegahan diare
Vaksin rotavirus bisa diberikan untuk memberikan kekebalan tubuh pada anak terhadap resiko penyakit diare. Jangan lupa, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak mengenai pemberian vaksin ini.

W – Warna BAB
Warna normal pada BAB si kecil adalah kecoklatan, kekuningan dan kehijauan. Segera konsultasikan kepada tenaga medis jika terdapat hal diluar pola normal pada BAB si kecil.

X – Xcellent knowledge
Setelah mengikuti kampanye edukasi ini, diharapkan Bunda - bunda memiliki pengetahuan yang excellent tentang bagaimana penanganan yang tepat jika anak terkena diare. Video edukasi dari Nutricia Sarihusada dengan tajuk Profesor Nutri Bicara Diare ini juga bisa melengkapi pengetahuan Bunda.

Y – Yuk, wujudkan “Indonesia Merdeka Diare”
Dengan melaksanakan tata laksana penanganan yang tepat, ayo kita wujudkan bersama "Indonesia Merdeka Diare !"

Z – Zero mistakes
Setelah mengetahui langkah tepat penanganan diare, diharapkan tidak ada lagi kesalahan dalam tata laksana penanganan diare pada anak.




Sumber Informasi : 
-Gathering Media dan Blogger,  Kampanye Edukasi "Indonesia Merdeka Diare" Nutricia Sarihusada tanggal 14 September 2017 di Fairfield by Marriot Surabaya
-Akun Youtube Nutrisi Untuk Bangsa



Catatan : 
Alhamdulillah, tulisan ini memenangkan juara 1 dalam Writing Competition Blogger and Journalist, 
yang diadakan oleh Nutricia Sari Husada 







Posting Komentar

28 Komentar

  1. Woww! Artikel yang sangat keren sissy😍..thx pencerahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah membaca mbaa.. Semoga bermanfaat yaa ^^

      Hapus
  2. Hii mbak Novri,
    Waah..lengkap yaa! beneran dibahas dari A sampe Z. Dan jadi inget kasus daun jambu kluthuk waktu kecil dulu..hehe. Makasih udah sharing hasil ikutan seminarnya, saya jadi banyak tau tentang diare.

    Btw, selamat yaa mbak atas kemenangan Juara I nyaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak Angel, senang jika bermanfaat .. Makasih sdh mampir yaa

      Hapus
  3. wah super duper lengkap bunda tulisan mengenai diarenya, pantesan aja tulisannya menang. ALhamdulillah MasyaAllah ya bunda. Tetap semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Masyaa Allah, Mb Mega juga keren. Saya suka tulisannya.. Makasih udah mampir ya..

      Hapus
  4. Bener banget salah minum susu itu bisa bikin anak diare ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau lagi diare biasanya ortu stop susu. Padahal badan juga butuh nutrisi

      Hapus
  5. Wow..from A to Z..lengkap banget mbak..baru tau kalau diare juga bisa disebabkan oleh virus..nice info..makasih mbak..

    BalasHapus
  6. Wow, beneran dibahas dari A sampai Z. Bagus banget artikelnya. Kadang saya juga suka agak cemas kalau anak bab berkali-kali, apa dia diare, ya? Salah makan atau kurang hygiene, ya? Kadang itu yang ada dalam pikiran saya. Nah, baca ini tambah luas deh pengetahuan saya. Trims infonya, Mbak

    BalasHapus
  7. bermanfaat banget ini mbak, thank you untuk tulisannya yang keren ini.
    seringnya yang nggak tau gini, jadi salah ketika menangani anak diare.

    BalasHapus
  8. nice artikel mbak... kalau aku selalu sedia oralit, lacto B, dan Zinc dirumah

    BalasHapus
  9. Anak Indonesia harus sehat dan bebas diare

    BalasHapus
  10. keren mbak artikelnya,layak jadi juara. makasih juga mbak untuk sharingnya tentang diare ini, karena masih sering juga anak-anakku mengalami diare :)

    BalasHapus
  11. Anakku dulu pernah diare pas masih 1 tahunan, ini sepulang dari acara reuni keluarga di luar kota. Duh kasian benerrrr liatny, ampe ganti 3 dokter baru sembuh

    BalasHapus
  12. Penyakit langgananku nih, Mba kalau balik kampung. Maklum, saya keseringan senang duluan begitu melihat makanan kesukaanku. Kalau sudah begitu, saya suka lupa memperhatikan kebersihan makanan tersebut. Akibatnya, kena diare, deh. (Please,jangan ditiru)

    BalasHapus
  13. Pantes bisa raih juara 1 , tulisannya tentang diare ini complet banget. Jadi nambah ilmu juga buat saya bila menghadapi anak diare. Thanks for sharingnya ya Mbak.

    BalasHapus
  14. Informasi yang lengkap sekali. Jadi tau kapan saya harus waspada jika diare melanda.

    BalasHapus
  15. Ternyata memang dari a-z nuh, mba Hehe.... Saat anak terkena diare memang bahaya dan itubisa menyebabka stunting

    BalasHapus
  16. Sebagai orang tua mengenal diare emang sangat penting karena pasti saat masa pertumbuhan anak ada sekali dua kali dia terkena diare jadi kita tidak boleh panik dan harus tau bagaimana bertindak dengan baik

    BalasHapus
  17. Waww beneran info A sampai Z yang diare yg kudu emak2 tahu dan pahami. Detil ulasannya dan bermnfaat. Mksh mb...

    BalasHapus
  18. Keren ini artikelnya mb. Lengkap dsn detail. Memang harus jadi pemenang. Terima kasih info tentang diare ya mb

    BalasHapus
  19. Pertama kali baca judulnya A to Z, kupikir sekadar deskripsi serba-serbi. Eh, beneran dibahas per abjad...^^

    BalasHapus
  20. Runtutnya, dari A-Z. Memudahkan pemahaman bagi yang mau baca. Saya malah baru tahu kalau diare ada vaksinasinya,itu diberikan untuk usia berapa tahun?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sependek yg saya ketahui, bisa sejak bayi mbak. Tp lebih baiknya konsul dulu dengan DSA nya ya..

      Hapus
  21. Mbaaa, aku baru baca ini dan KEREN BANGETTT!
    Selamat yaaaa
    Kuangennn, lama ga sua mba Novri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaaAllah.. mba Nurul lebih kereeen... Iya, kangen bangeddd. Lama ga ketemu, semoga kondisi segera pulih ke normal yg sebenarnya ya mbak. Aamiin...

      Hapus

Haloo, terima kasih sudah membaca ! Jika kalian mempunyai pertanyaan terkait artikel ini, silakan drop pertanyaan di kolom komentar, bukan melalui media sosial. Jangan gunakan profil 'unknown' ya .. ( maaf banget niih, komentar 'unknown' dan meninggalkan link hidup tidak saya tampilkan )