Cerdas Finansial Day#9 Butuh, Ingin atau Manfaat?

Sabtu ini, kami jalan-jalan ke toko Gading Murni yang berada di Jalan A. Yani Surabaya. Momen ini sekaligus saya manfaatkan untuk mengaplikasikan ilmu cerdas finansial pada anak-anak.

Seperti yang sudah saya duga, duo bocil ini nampak "kalap" melihat beraneka alat tulis yang lucu-lucu.  Tapi mereka tahu, bahwa mamanya akan berubah menjadi momzilla jika mereka belanja membabi buta. Anak-anak insyaa Allah sudah paham, bahwa yang boleh dibeli adalah barang yang mereka butuhkan. 

Awalnya, Faisya mengambil semua barang yang diinginkannya. Dimasukkan ke dalam troli. Kemudian barang-barang tersebut disortir lagi sesuai urutan tingkat keinginannya. Satu persatu barang yang sudah tidak diinginkannya dikembalikan ke tempat semula. Dan akhirnya tersisa satu set balon (isi 5 buah) dengan stiknya, dan 'salju' dari prithilan gabus/foam yang diwarna. Ini biasanya dipakai pada souvenir pernikahan. Sebelum ke kasir saya mengecek dulu barang bawaan mereka.

Terjadilah dialog singkat nan menggemaskan ini.

Saya : Adek, ini untuk apa dibeli ?
Faisya : Aku butuh ini
Saya : Manfaatnya untuk apa ?
Faisya : Balon bermanfaat untuk menyenangkan hati anak-anak
Saya : Hmmm.. Begitu ya...
Ha ha.. Speechless deh!
Faisya : Menurut Mama balon tidak bermanfaat ?
Saya : he - eh (mengangguk)
Faisya : Itu karena Mama sudah dewasa..
Walaupun lucu, kata-kata Faisya sedikit menyentil. Ya, seringkali kita (atau saya) melihat sesuatu dengan ukuran orang dewasa.

Di belanjaan kakak Icha ada sticky notes, loose leaf refill, kertas origami bermotif dan beberapa alat tulis lucu lainnya.


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

Posting Komentar

0 Komentar